Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

RSS

Pages

Post Icon

Rakhitis



RAKHITIS

A.     Pengertian
·        Rakhitis adalah pelunakan tulang pada anak-anak berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk. Rakhitis adalah salah satu penyakit anak yang paling sering di banyak negara berkembang.
·        Rakhitis adalah pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak, biasanya karena kekurangan vitamin D yang ekstrim dan berkepanjangan. Vitamin D sangat penting dalam penyerapan kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan, yang dibutuhkan anak untuk membangun tulang yang kuat. Kekurangan vitamin D membuat sulit untuk mempertahankan dengan tepat tingkat kalsium dan fosfor pada tulang.
·        Asal dari "kata" rakhitis mungkin dari dialek kata 'wrickken' Lama bahasa Inggris, untuk memutar. Kecenderungan "Yunani kata" rachitis (berarti "peradangan tulang belakang") kemudian diadopsi sebagai istilah ilmiah untuk rakhitis.

B.     Penyebab
Penyebab dominan adalah vitamin D kekurangan, tetapi kekurangan kalsium yang cukup dalam makanan juga dapat menyebabkan rakhitis. Meskipun dapat terjadi pada orang dewasa, sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak menderita gizi buruk, biasanya akibat dari kelaparan. Hal ini juga dapat disebabkan paparan sinar matahari cukup.

C.     Gejala
Kekurangan vitamin D dimulai perlahan-lahan sebelum tanda-tanda fisik dan gejala rakhitis muncul. Ketika tanda-tanda dan gejala rakhitis berkembang, tanda itu mencakup:
1.      Kerangka cacat
Ini termasuk kaki bengkok, lengkungan abnormal pada tulang belakang, panggul dan tulang dada.
2.      Tulang rapuh tulang
Anak-anak rakhitis lebih rentan terhadap patah tulang.
3.      Gangguan pertumbuhan
Pertumbuhan tertunda akibat rakhitis.
4.      Masalah gigi
Termasuk cacat pada struktur gigi, peningkatan kesempatan rongga, miskin dan menunda pembentukan enamel gigi.
5.      Nyeri tulang
Mencakup nyeri di tulang belakang, panggul dan kaki.
6.      Kelemahan otot
Penurunan otot dapat membuat gerakan tidak nyaman.

D.    Pencegahan
Pencegahan sangat penting dalam mencegah gangguan ini pada anak-anak kita dan diri kita sendiri, dan makanan yang merupakan hal penting, karena kita memberikan dosis tubuh tinggi vitamin, kalsium D dan fosfor yang dapat ditemukan dalam makanan seperti ikan  produk susu biru (tuna dan salmon khususnya), dan turunannya, sereal, buah-buahan… kaya di tiga nutrisi yang kita tidak boleh mengabaikan diet seimbang.
Sementara itu harus benar terkena cahaya alami bagi tubuh untuk melakukan penyerapan yang tepat vitamin D.  Dengan sepuluh menit sehari sudah cukup, jadi keluar sangat penting untuk benar menyerap vitamin D dan dengan itu kalsium dan fosfor.  Memang benar bahwa ada masalah ginjal yang mencegah penyerapan tepat vitamin D.  Dalam kasus ini adalah perlu bahwa mereka yang terkena dampak diperlakukan dan dipantau oleh para profesional, karena mereka pasti harus mengambil suplemen untuk mempertahankan tingkat yang tepat dari kalsium dan fosfor, dan dengan demikian mencegah melemahnya tulang.

E.     Perawatan
Tujuan pengobatan untuk rakhitis adalah untuk mengatasi gangguan yang mendasari. Jika kekurangan vitamin D, dokter mungkin akan meresepkan suplemen vitamin D atau meminta untuk meningkatkan asupan vitamin D diperkaya makanan, termasuk sarapan bersereal, jus jeruk, ikan dan susu olahan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Kanker Serviks



KANKER SERVIKS
A.    Pengertian
·         Kanker Serviks adalah kanker yang menyerang area serviks atau leher rahim, yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dan vagina. Kanker ini disebabkan oleh virus bernama Human Papilloma Virus – atau yang lebih dikenal virus HPV ini.
·         Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina.
·         Biasanya kanker serviks baru akan menujukkan gejala serius, setelah 10-20 tahun kedepan pada wanita yang menikah atau aktif secara seksual. Karena pada fase prakanker dan stadium awal, memang tidak menujukkan gejala apapun. Dan juga karena banyak dari pasien kanker serviks baru menyadari dan melakukan pengobatan ketika stadium kankernya sudah akut.

B.     Penyebab
Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks:
1.      HPV (human papillomavirus)
HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual.
2.      Merokok
Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3.      Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4.      Berganti-ganti pasangan seksual
Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks
5.      Gangguan sistem kekebalan
6.      Pemakaian pil KB
7.      Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
8.      Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap smear secara rutin)
C.    Gejala
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
·         Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause
·         Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
·         Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
·         Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
·         Nyeri panggul, punggung atau tungkai
·         Dari vagina keluar air kemih atau tinja
·         Patah tulang (fraktur).

D.    Pengobatan
Pemilihan pengobatan untuk kanker serviks tergantung kepada lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi.
1.      Pembedahan
·         Pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar), seluruh kanker seringkali dapat diangkat dengan bantuan pisau bedah ataupun melalui LEEP.
·         Dengan pengobatan tersebut, penderita masih bisa memiliki anak.
·         Karena kanker bisa kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang dan Pap smear setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan.
·         Jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk menjalani histerektomi.
·         Pada kanker invasif, dilakukan histerektomi dan pengangkatan struktur di sekitarnya (prosedur ini disebut histerektomi radikal) serta kelenjar getah bening.
·         Pada wanita muda, ovarium (indung telur) yang normal dan masih berfungsi tidak diangkat.

2.      Terapi penyinaran
Terapi penyinaran (radioterapi) efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada daerah panggul.
Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.
Ada 2 macam radioterapi:
·         Radiasi eksternal : sinar berasar dari sebuah mesin besar
Penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 hari/minggu selama 5-6 minggu.
·         Radiasi internal : zat radioaktif terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung ke dalam serviks.
3.      Kemoterapi
Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, kadang dianjurkan untuk menjalani kemoterapi. Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Obat anti-kanker bisa diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut.
Kemoterapi diberikan dalam suatu siklus, artinya suatu periode pengobatan diselingi dengan periode pemulihan, lalu dilakukan pengobatan, diselingi denga pemulihan, begitu seterusnya.

E.     Pencegahan
·         Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual lebih dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada usia 21 tahun.
·         Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV), yang merupakan biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.
·         Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah.
·         Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup sehat (berolahraga).
·         Tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
·         Rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
·         Melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
·         Tentunya memelihara kesehatan tubuh

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

STOMATITIS



STOMATITIS

A.    Pengertian
·         Sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Namun biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga mulut kita disebut (dalam istilah kedokteran gigi) adalah Stomatitis Aftosa Rekuren.
·         Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok.
·         Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu. Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut.
·         Stomatitis adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak warna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung.

B.     Penyebab
  1. Luka tergigit
  2. Mengkonsumsi makanan/minuman panas
  3. Alergi
  4. Kekurangan vitamin C dan zat besi
  5. Gangguan pencernaan
  6. Kebersihan mulut tidak terjaga
  7. Faktor psikologi
  8. Kondisi tubuh tidak fit
  9. Kebersihan mulut yang kurang
  10. Letak susunan gigi/ kawat gigi
  11. Infeksi jamur dan kuman

C.    Gejala
·         Gejalanya berupa rasa panas atau terbakar yang terjadi satu atau dua hari yang kemudian bisa menimbulkan luka (ulser) di rongga mulut.
·         Bercak luka yang ditimbulkan akibat dari sariawan ini agak kaku dan sangat peka terhadap gerakan lidah atau mulut sehingga rasa sakit atau rasa panas yang dirasakan ini dapat membuat kita susah makan, susah minum, ataupun susah berbicara.
·         Penderita penyakit ini biasanya juga banyak mengeluarkan air liur.
·         Biasanya sariawan ini akan sembuh dengan sendirinya adalam waktu empat sampai 20 hari. Bila penyakit ini belum sembuh sampai waktu 20 hari maka penderita harus diperiksa lebih lanjut untuk menentukan apakah ada sel kankernya

D.    Pengobatan
  1. Jika makan pelan-pelan sehingga tidak tergigit
  2. Hindari makanan atau minuman panas
  3. Konsumsi vitamin C tablet atau buah jeruk
  4. Hindari stress
  5. Jangan terlalu banyak pikiran
  6. Jaga kondisi tubuh tetap fit, dengan olah raga secara teratur
7.      Bentuk-bentuk pengobatan stomatitis :
·         Obat kumur
·         Obat-obat pelindung
·         Anestetik local
·         Obat-obat antibakteri atau antijamur

E.     Pencegahan
Cara mencegah penyakit ini dengan mengetahui penyebabnya, apabila kita mengetahui penyebabnya diharapkan kepada kita untuk menghindari timbulnya sariawan ini diantaranya dengan :
1.      Menjaga kebersihan mulut
2.      Mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12, vitamin C dan zat besi
3.      Menghadapi stress dengan efektif
4.      Menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat menggigit makanan
5.      Menghindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
6.      Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada rongga mulut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS