KANKER SERVIKS
A.
Pengertian
·
Kanker Serviks adalah kanker yang menyerang area
serviks atau leher rahim, yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan rahim
dan vagina. Kanker ini disebabkan oleh virus bernama Human Papilloma Virus –
atau yang lebih dikenal virus HPV ini.
·
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel
pada puncak vagina.
·
Biasanya kanker serviks baru akan menujukkan gejala serius,
setelah 10-20 tahun kedepan pada wanita yang menikah atau aktif secara seksual.
Karena pada fase prakanker dan stadium awal, memang tidak menujukkan gejala
apapun. Dan juga karena banyak dari pasien kanker serviks baru menyadari dan
melakukan pengobatan ketika stadium kankernya sudah akut.
B.
Penyebab
Penyebab
terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi
terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker
serviks:
1. HPV (human papillomavirus)
HPV
adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan
melalui hubungan seksual.
2. Merokok
Tembakau
merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi
HPV pada serviks.
3. Hubungan seksual pertama dilakukan
pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan seksual
Suami/pasangan
seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun,
berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker
serviks
5. Gangguan sistem kekebalan
6. Pemakaian pil KB
7. Infeksi herpes genitalis atau infeksi
klamidia menahun
8. Golongan ekonomi lemah (karena tidak
mampu melakukan Pap smear secara rutin)
C.
Gejala
Gejala biasanya baru muncul ketika
sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di
sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
·
Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2
menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause
·
Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
·
Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna
pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
Gejala dari kanker serviks stadium
lanjut:
·
Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
·
Nyeri panggul, punggung atau tungkai
·
Dari vagina keluar air kemih atau tinja
·
Patah tulang (fraktur).
D.
Pengobatan
Pemilihan pengobatan untuk kanker
serviks tergantung kepada lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia,
keadaan umum penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi.
1.
Pembedahan
·
Pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan
serviks paling luar), seluruh kanker seringkali dapat diangkat dengan bantuan
pisau bedah ataupun melalui LEEP.
·
Dengan pengobatan tersebut, penderita masih bisa memiliki
anak.
·
Karena kanker bisa kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani
pemeriksaan ulang dan Pap smear setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama dan
selanjutnya setiap 6 bulan.
·
Jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi,
dianjurkan untuk menjalani histerektomi.
·
Pada kanker invasif, dilakukan histerektomi dan pengangkatan
struktur di sekitarnya (prosedur ini disebut histerektomi radikal) serta
kelenjar getah bening.
·
Pada wanita muda, ovarium (indung telur) yang normal dan
masih berfungsi tidak diangkat.
2.
Terapi penyinaran
Terapi penyinaran
(radioterapi) efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada
daerah panggul.
Pada
radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan
menghentikan pertumbuhannya.
Ada 2 macam radioterapi:
·
Radiasi eksternal : sinar berasar dari sebuah mesin besar
Penderita tidak perlu dirawat di
rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 hari/minggu selama 5-6
minggu.
·
Radiasi internal : zat radioaktif terdapat di dalam sebuah
kapsul dimasukkan langsung ke dalam serviks.
3.
Kemoterapi
Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, kadang dianjurkan untuk menjalani kemoterapi. Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Obat anti-kanker bisa diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut.
Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, kadang dianjurkan untuk menjalani kemoterapi. Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Obat anti-kanker bisa diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut.
Kemoterapi
diberikan dalam suatu siklus, artinya suatu periode pengobatan diselingi dengan
periode pemulihan, lalu dilakukan pengobatan, diselingi denga pemulihan, begitu
seterusnya.
E.
Pencegahan
·
Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan
seksual lebih dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena secara
fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada usia 21
tahun.
·
Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah
berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes
IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV), yang merupakan
biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.
·
Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau
anak-anak perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus
HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe
16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan
sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah.
·
Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya
hidup sehat (berolahraga).
·
Tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
·
Rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang
sudah aktif secara seksual
·
Melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan
kontak secara seksual
·
Tentunya memelihara kesehatan tubuh
0 komentar:
Posting Komentar